|
Yamaha Autolube V50 G1 |
Mungkin bagi anda para Fans Boy Yamaha yang baru saja terjun kedunia permotoran bebekkan, sudahkah anda tahu produk cub Yamaha Indonesia pertama kali yang didagangkan disini?….Ohhh…ada yang belum tahu yaaa? Okeilahhh kalau begitu mari kita urai bersama tentang produk motor ini.
Yamaha Autolube V50, sebuah motor bebek (mungkin lebih dikenal dengan sebutan minthi yang artinya anak bebek atau kalau diluar negeri sana termasuk kegolongan moped karena menggunakan basis mesin berkubikasi 50cc. Mulai diproduksi dan dijual secara bebas pertama kali di Jepang pada tahun 1968. Dengan mengusung konsep motor bakar sederhana, Yamaha Autolube V50, ternyata mampu merebut perhatian pasar otomotif domestik di Jepang. Kesuksesan penjualan didalam negeri, akhirnya membuat pihak pabrikan Yamaha Factory Jepang tertantang untuk memasarkan diluar negeri, kawasan yang menjadi sasaran penjualan produk tersebut adalah Australia, Asia dan beberapa negara di Eropa.
|
Yamaha Autolube V50 G2 |
Pada tahun 1973, Yamaha Autolube V50 masuk ke Indonesia secara built-up yang diimport khusus oleh Yamaha Indonesia (YMKI). Hasil tanggapan pasarpun juga lumayan bagus dinegeri ini. Bagaimana tidak bagus? diwaktu itu pilihan small motorcycle dengan konsep easy riding and easy operation masih sangatlah terbatas.
Motor Bebek ini sendiri, dibekali dengan mesin berteknologi 2 langkah, berkubikasi 50cc dengan pendingin udara, menggunakan 3 tingkat perpindahan gigi persneling, kopling otomatis tipe basah, masih mengandalkan pengapian platina dengan sumber daya kelistrikan 6v, serta mempunyai teknologi terkini (waktu itu) dalam urusan pencampuran oli samping kesistem pengkabutan bahan bakar yang dinamakan Autolube. Jadi pada motor V50 (dan nantinya untuk produk-produk motor bebek 2 stroke Yamaha), untuk pemakaian oli samping tidak dicampur kedalam tangki bahan bakar, melainkan terpisah dan penyuplaiannya menggunakan pompa oli samping yang ikut bergerak sesuai dengan putaran mesin. Sedangkan buka tutup gas serta naik turun putaran mesin merupakan kontrol untuk mengatur debit oli samping yang akan tercampur kebahan bakar.
|
Yamaha Autolube V75 |
Tidak berhenti diversi 50cc saja. Guna memberikan 2 pilihan kepada konsumen waktu itu, membuat pihak pabrikan berinisiatif untuk memasukan motor yang mempunyai kubikasi agak besar. Ditahun yang sama, Yamaha mengimport Autolube V75 untuk diperjualkan secara bebas diranah permotoran negeri kita. Dengan menyandang mesin berkapasitas 73cc, dengan dibekali teknologi 2 langkah, serta tetap mempertahankan sistem pencampuran oli samping dengan autolubenya. Sang adik dari V50 ini ternyata juga ikut melenggang dalam ranah penjualan sepeda motor roda dua di Indonesia hingga pada tahun 1978. Karena pada tahun itu keatas, Autolube V50 dan V75 sudah berevolusi menjadi Autolube V80 yang berakhir masa edarnya ditahun 1986.
|
Yamaha Autolube V80 (CDI= tahun 1982 s/d 1986) |
Last…walaupun sekarang motor ini bisa dikatakan hampir punah keberadaannya, seperti motor-motor 2 stroke lainnya. Terkadang jika kita hidup didaerah pinggiran seperti saya, pastilah masih saja bisa menemuinya wara wiri, walaupun kondisi sang Autolube 50 ataupun 75 sudah sangat memprihatinkan. Tapi memang harus diakui, pelan tapi pasti eksistensi motor-motor 2 stroke akan tergilas oleh keberadaan motor-motor 4 stroke dengan teknologi yang katanya lebih ramah lingkungan serta irit konsumsi bahan bakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar