JAKARTA - Beberapa tahun terakhir, penjualan sepeda motor Suzuki kian lesu. Guna meningkatkan penjualan dan persaingan di dunia otomotif roda dua, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebagai agen pemegang merek Suzuki memiliki strategi khusus untuk mengatasinya.
"Pertama, tentunya kita memiliki produk-produk baru yang sedang kami persiapkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan dirancang sesuai dengan karakter konsumen di Indonesia," kata Victor Assani, 2W Sales Territory Head SIS saat dihubungi okezone, Jumat (7/10/2011).
Lebih lanjut Victor menjelaskan, saat ini Suzuki juga sedang mengubah atau memotong jalur distribusi, di beberapa wilayah sudah mulai berjalan.
Maksud dari memotong jalur distribusi di sini adalah menerapkan sistem Regional Office, sehingga SIS akan lebih fokus ke retail sales atau dengan arti lain meniadakan sistem Main Dealer.
"Disamping itu sebagaimana sering Pak Paulus katakan, kita akan melakukan pembenahan ke dalam seperti pembenahan atau revitalisasi jaringan aftersales. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah peningkatan promosi baik ATL maupun BTL," tandasnya.
"Kita ingin lebih meningkatkan pelayanan dan komunikasi saja dengan current customers, jadi katakanlah misalnya konsumen menservis motor, pada dasarnya kan tidak hanya motornya yang di servis, tapi kita juga harus memberikan servis (pelayanan) juga terhadap konsumen tersebut," sambungnya.
Mahalnya harga spare part turut menjadi perhatian SIS. "Di samping itu seperti imej spare part yang mahal, itu juga merupakan konsen kita. Karena secara data maupun fakta apabila kita apple to apple, hal tersebut tidak benar. Jadi kita harus memerbaiki imej tersebut," tutupnya.
"Pertama, tentunya kita memiliki produk-produk baru yang sedang kami persiapkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan dirancang sesuai dengan karakter konsumen di Indonesia," kata Victor Assani, 2W Sales Territory Head SIS saat dihubungi okezone, Jumat (7/10/2011).
Lebih lanjut Victor menjelaskan, saat ini Suzuki juga sedang mengubah atau memotong jalur distribusi, di beberapa wilayah sudah mulai berjalan.
Maksud dari memotong jalur distribusi di sini adalah menerapkan sistem Regional Office, sehingga SIS akan lebih fokus ke retail sales atau dengan arti lain meniadakan sistem Main Dealer.
"Disamping itu sebagaimana sering Pak Paulus katakan, kita akan melakukan pembenahan ke dalam seperti pembenahan atau revitalisasi jaringan aftersales. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah peningkatan promosi baik ATL maupun BTL," tandasnya.
"Kita ingin lebih meningkatkan pelayanan dan komunikasi saja dengan current customers, jadi katakanlah misalnya konsumen menservis motor, pada dasarnya kan tidak hanya motornya yang di servis, tapi kita juga harus memberikan servis (pelayanan) juga terhadap konsumen tersebut," sambungnya.
Mahalnya harga spare part turut menjadi perhatian SIS. "Di samping itu seperti imej spare part yang mahal, itu juga merupakan konsen kita. Karena secara data maupun fakta apabila kita apple to apple, hal tersebut tidak benar. Jadi kita harus memerbaiki imej tersebut," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar